Pemicu dan Langkah Mencegah Virus Toxoplasma pada Ibu Hamil - Toxoplasmosis terkenal jadi satu diantara penyakit yang perlu dicermati pada ibu hamil. Toxo seringkali dikaitkan dengan penyakit yang lain, seperti Rubella, Cytomegalovirus serta Herpes. Semua penyakit itu seringkali dipersingkat jadi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus serta Herpes). Tapi, toxo bukan penyakit yang dikarenakan oleh virus seperti ke-3 temannya di atas. Toxoplasma atau Toxoplasma gondii merupakan semacam hewan bersel satu yang seringkali disebutkan protozoa (jadi bukan virus). Toxoplasmosis yakni nama penyakit pada hewan serta manusia yang dikarenakan oleh Toxoplasma gondii. Beberapa orang berasumsi jika pemicu penting penyakit toxoplasmosis yaitu kucing. Hingga banyak dianjurkan buat ibu hamil atau wanita yang ingin hamil untuk menghindarkan kucing. Walau sebenarnya, isu itu tidak seutuhnya benar.
Pemicu
Sebagian besar hewan berdarah panas bisa terinfeksi toxoplasma. Hewan yang seringkali ada di sekitar manusia seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi, dan sebagainya, dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing rimba, serta lain-lainl, dapat terinfeksi toxoplasma. Riset Toxoplasmosis di Indonesia pertama-tama dikerjakan oleh Hartono pada tahun 1972 serta baru diadukan tahun 1988. Periset itu sukses mengisolasi kista Toxoplasma pada kambing serta domba yang dipotong di dalam rumah potong hewan Surabaya serta Malang. Riset lapangan yang dikerjakan di beberapa wilayah tunjukkan prevalensi penyakit ini beragam serta condong tinggi. Angka prevalensi penyakit pada kambing sekitar 24-61%, kucing 10-40%, babi 28%, domba 43%, sapi 36%, kerbau 27%, ayam 20%, itik 6%, anjing 10%, serta manusia 14-82%. Penyakit ini bisa mengakibatkan tanda-tanda keguguran pada wanita hamil.
Cara penyebaran toxoplasma
Cara penyebaran toxoplasma ialah seperti berikut, hewan yang terinfeksi toxoplasma cuma menebarkan ookista dalam periode waktu tersendiri, yakni seputar 10 hari semenjak terinfeksi. Sesudah 10 hari jumlahnya ookista yang disebarkan umumnya amat sedikit serta memiliki risiko penyebaran yang benar-benar kecil. Manusia atau hewan bisa tertular jika menelan kista atau ookista toxoplasma. Kista atau ookista ini berbentuk seperti telur. Telur yang tertelan itu akan menetas serta berkembang di badan hewan atau manusia. Kista itu bisa hidup dalam otot (daging) manusia serta beberapa hewan yang lain. Penyebaran dapat berlangsung jika hewan atau manusia itu mengonsumsi daging mentah atau daging 1/2 masak yang memiliki kandungan kista toxoplasma. Kista toxoplasma dapat hidup di tanah dalam periode waktu tersendiri (dapat sampai 18 bulan). Dari tanah ini toxoplasma bisa menebar lewat hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista itu. Sayangnya, tanda-tanda infeksi toxoplasma tidak kelihatan (subklinis). Walau jarang ada, pada infeksi yang kronis bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang ada di sekitar leher, ketiak, dan lain-lain.
Beberapa karena toxoplasma pada manusia ialah pada pria, infeksi kronis toxoplasma bisa mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika berjalan terus-terusan bisa mengakibatkan kemandulan. Toxoplasma bisa menginfeksi serta mengakibatkan peradangan pada aliran sperma. Radang yang terlalu berlebih bisa mengakibatkan berlangsungnya penyempitan bahkan juga tertutupnya aliran sperma. Mengakibatkan pria itu jadi mandul, sebab sperma yang di produksi tidak bisa disalurkan untuk membuahi sel telur.
Sama dengan pria, infeksi toxoplasma yang berjalan terus-terusan bisa menginfeksi aliran telur wanita. Jika aliran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang sudah dibuat oleh indung telur (ovarium) tidak bisa sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. Yang paling beresiko ialah karena toxoplasma pada janin/fetus. Kista toxoplasma dapat ada di otak janin mengakibatkan cacat serta beberapa jenis masalah syaraf seperti masalah syaraf mata (buta, dan lain-lain). Karena yang lain ialah janin dengan ukuran kepala yang besar serta berisi cairan (hidrocephalus).
Langkah Mencegah
Karena itu, ibu hamil butuh memerhatikan beberapa hal tersebut supaya terlepas dari toxoplasmosis :
- Membersihkan tangan dengan sabun serta air yang mengalir sesudah lakukan kontak atau sentuh hewan berdarah panas.
- Menghindarkan makan daging 1/2 masak. Umumnya daging pada sate belum masak prima, bertambah baik menghindarkan daging yang disate.
- Menghindarkan makan sayuran mentah, sebab di kuatirkan masih ada ookista yang melekat (dapat terikut angin air hujan).
- Membersihkan bersih sayuran mentah tidak jamin hilangnya ookista yang mungkin melekat dilipatan-lipatan sayuran.
- Jalani tes laboratorium pada trimester pertama kehamilan akan berguna untuk deteksi awal toxoplasmosis.
Demikian artikel mengenai Pemicu dan Langkah Mencegah Virus Toxoplasma pada Ibu Hamil mudah-mudahan berguna dan coba untuk hidup sehat tiap hari supaya terlepas dari semua jenis penyakit. Sampai bertemu pada artikel selanjutny ya..
Posting Komentar